Berani Katakan Tidak

Berani Katakan “Tidak”

Suatu kali saya mendapat tugas dari kantor untuk mengurus perizinan perluasan perdagangan kami. Tugas ini sudah beberapa kali saya lakukan dan biasanya maksimal tiga bulan, izin sudah keluar dari pihak berwenang.

Namun entah kenapa, untuk yang satu ini sudah hampir lima bulan, saya belum mendapatkan titik terang. Padahal semua dokumen sudah dipenuhi.

Akhirnya seorang teman menyarankan saya untuk memalsukan dokumen dengan alasan agar izin segera keluar. Namun saya langsung menolak. Saya tetap bersikeras menggunakan dokumen yang ada untuk mengurusnya. Hal inipun saya bawa dalam doa meminta Tuhan untuk campur tangan dalam permasalahan yang saya hadapi. Saya memohon agar izin bisa keluar sebelum akhir tahun.

Selama berbulan-bulan, saya terus mendoakan hal ini. Dan tepat di awal bulan terakhir dalam setahun, saya mendapat kabar bahwa pihak berwenang memberikan izin yang kami harapkan. Berulang kali saya mengucap syukur kepada Tuhan. Tanpa memalsukan dokumenpun, Tuhan pasti campur tangan.

Anak-anak Allah berbeda dengan anak-anak dunia. Kalau kita sudah mengakui Allah sebagai Tuhan, maka kita belajar untuk tidak melakukan dosa, apapun bentuknya.

Mintalah kekuatan dari Roh Kudus untuk memampukan kita tetap hidup dalam kekudusan.

Beranikah kita mengatakan “tidak” terhadap tawaran dosa?

Dikutip dari tulisan Subroto Widjojo SJ.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *